Kementerian Pertanian melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) bertugas memberikan kontribusi nyata melalui penyediaan teknologi inovatif budidaya dan pengelolaan komoditas pertanian.
Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BBPadi) sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balitbangtan terus melakukan terobosan untuk menghasilkan inovasi teknologi padi yang bisa dimanfaatkan pengguna.
Agar inovasi teknologi yang dihasilkan benar-benar sampai dan dimanfaatkan pengguna maka dibutuhkan sinergi dan integrasi berbagai disiplin ilmu dan pemangku kepentingan. Salah-satunya adalah transfer teknologi melalui kegiatan Temu Teknologi Padi 2019 yang dihadiri Tenaga Ahli Mentri Pertanian bidang UPSUS, Dr. Farid Bahar, Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Infrastruktur Prof. Dr. Budi Indra Setiawan, Para Pejabat Eselon II dan III lingkup Kementerian Pertanian, peneliti, penyuluh, petani. Turut juga hadir narasumber dari Netafim International untuk Workshop Tata Kelola Air, Dr. Sabarinathan.
Kepala Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Dr. Priatna Sasmita dalam sambutannya didepan peserta yang hadir mengatakan, “Dalam waktu satu hari, ada tiga rangkaian kegiatan di Temu Teknologi Padi 2019 ini, diantaranya Workshop Tata Kelola Air, Focussed Group Discussion Hibrida, dan Temu Lapang dan Demo Alsintan”, terang Kepala Balai Besar dihadapan 400 peserta yang hadir di Auditorium Agroinovasi, BBPadi, Sukamandi (3/10/2019).
Priatna juga menekankan tujuan diselenggarakan kegiatan temu teknologi padi yang berlangsung sehari di Kawasan Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Sukamandi “tujuan diselenggarakan kegiatan ini adalah untuk menyampaikan berbagai teknologi, gagasan dan dukungan dari Balitbangtan, lembaga penelitian lain, dan perguruan tinggi guna peningkatan produktivitas padi dan swasembada beras berkelanjutan”, jelasnya.
Sementara itu, Priatna dalam kesempatan yang sama menyampaikan secara rinci tiga kegiatan yang diselenggarakan. Workshop tata kelola air merupakan proses transfer informasi berkaitan dengan pengelolaan air secara terpadu untuk peningkatan produksi tanaman padi, yang kedua adalah FGD padi hibrida merupakan forum untuk sharing informasi terkait dengan peningkatan produksi padi hibrida, dan yang terkahir adalah temu lapang dengan petani yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan petani mengenai Budidaya Tanaman Padi secara keseluruhan, dan juga pengenalan alat mesin pertanian yang dapat membantu petani meningkatkan produksi padi secara umum. (Shr)