Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian melalui Balai Besar Penelitian Tanaman Padi telah melakukan pemantauan hasil panen ubinan dan riil pada demfam 3. Hasil panen demfarm 3 in 1 (Beka, Hazton, dan Pomi) di Kelurahan Sonorejo, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, (26/09/2015) menunjukkan bahwa Model pertanaman Three in One (3 in 1) adalah cara pengelolaan tanaman padi dengan memadukan perlakuan Beka (dekomposer), Hazton (tanam bibit tua dan jumlah banyak) dan Pomi (perlakuan pupuk hayati) yang dilakukan oleh PT Indo Acidatama Tbk bersama-sama dengan para kelompok tani (Sri Makmur, Tani Makmur, Krido Tani) di Kabupaten Sukoharjo. Panen demfarm 3 in 1 dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian Sukoharjo, Dinas Pertanian dan Hortikultura Jawa Tengah, Kepala Balai Besar Penelitian Tanaman Padi beserta Jajaranya, Kepala BPTP Jawa Tengah dan jajarannya, Wakil BPTP Jogyakarta, Presiden Direktur PT Indo Acidatama Tbk, serta Kelompok Tani Makmur, Sri Makmur dan Krido Tani sebagai pelaksana Demfarm. Panen berdasarkan luas ubinan pada demfarm 3 in 1 dilakukan pada varietas Inpari Sidenuk, cara tanam jajar legowo 4:1 dan jarak tanam 25 cm x 20 cm x 40 cm. Ukuran ubinan untuk tipe jajar legowo tersebut di ambil 3,45 m x 3,00 m dengan jumlah rumpun dalam ubinan sebanyak 180 rumpun. Hasil ubinan I adalah 10,60 kg sama dengan 10,242 t/ha GKP atau setara 8, 87 t GKG/Ha; Hasil ubinan II adalah 11,45 kg sama dengan 11,063 t/ha GKP atau setara 9, 58 t GKG/Ha; dan hasil ubinan III adalah 10,60 Kg atau sama dengan 10,242 t/ha GKP atau setara 8,87 t GKG/Ha. Jadi Rata-rata hasil ubinan pertanamanan Inpari Sidenuk pada demfarm hazton di Sukohajo adalah 10,516 t/ha GKP atau setara dengan 9,1 t/ha GKGPanen berdasarkan luasan riil dilakukan di 5 titik (lokasi) dalam demfarm dengan luas total 23.355 m² atau 2,340 ha.
Panen dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan cara manual (menggunakan sabit) dilanjutkan perontokan memakai power thresher, dan kedua menggunakan minicombine harvester. Hasil panen riil dari masing-masing lokasi adalah sebagai berikut: (a) Lokasi 1, varietas Way Apoburu seluas 3.000 m² diperoleh hasil 3.193 kg (hasil konversi ke ha adalah 10,64 ton/ha) GKP, (b) Lokasi 2, varietas Way Apoburu seluas 6.200 m² diperoleh hasil 5.539 kg (hasil konversi ke ha adalah 8,93 ton/ha) GKP, (c) Lokasi 3, varietas Way Apoburu seluas 3.000 m², diperoleh hasil 2.870 kg (hasil konversi ke ha adalah 9,57 ton/ha) GKP, (d) Lokasi 4, varietas Inpari Sidenuk seluas 6.855 m², diperoleh hasil 6.993 kg (hasil konversi ke ha adalah 10,20 ton/ha) GKP, (e) Lokasi 5, varietas Inpari Sidenuk seluas 4.300 m², diperoleh hasil 4.229 kg (hasil konversi ke ha adalah 9,83 ton/ha) GKP. Rata-rata hasil panen (produksi) riil dalam program 3 in 1 untuk varietas Way Apoburu adalah 9,17 t/ha GKP dan varietas Inpari Sidenuk 10,02 t/ha GKP. Rata-rata di tingkat petani sekitar (di luar program), untuk varietas Way Apoburu adalah 8,30 t/ha GKP dan varietas Inpari Sidenuk adalah 8,40 t/ha GKP. Sesuai dengan hasil pengamatan dari tim hama dan penyakit bahwa pada pertanaman di Sukoharjo ada indikasi serangan penyakit blas untuk beberapa varietas yg ditanam.
Berita Utama | 13-03-2018 | Hits:1231
Info Teknologi | 30-01-2018 | Hits:2204
Hak Cipta © 2015. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi